Masih mengenai
definisi Ilmu politik, dari ungkapan Aristoteles, terdapat kalimat mengenai
hubungan negara dengan warga negaranya. Sehingga warga negara menjadi hal yang
penting dalam pembahasan ilmu politik. Hubungan warga negara harus harmonis
dengan negaranya. Hal ini akan terjadi jika kepentingan dan kebutuhan warga
negara dapat diakomodir dengan baik oleh pemerintah. Artinya secara tersirat,
pemerintah harus berkonsentrasi terhadap kebijakan warga negaranya atau yang
dikenal dengan istilah kebijakan publik (public policy). Sehingga easton
mengatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu mengenai kebijakan publik. Hal ini
lah yang harus menjadi perhatian utama para penguasa, kebijkan publik,
kebijakan untuk semua dan menguntungkan bagi semua warga negara.
Kebijakan publik
tidak akan terlepas dari pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh pihak berwenang. Sudah barang
tentu, dalam proses pengambilan keputusan ini difikarkan baik-buruknya,
untung-ruginya, manfaat-madhorotnya sehingga akan diambil yang terbaik yang
menguntungkan dan bermanfaat bagi semua warga masyarakat.
Dari uraian
Aristoteles yang melahirkan banyak definisi mengenai apa itu ilmu politik,
pantaslah ahli politik Indonesia, Miriam Budiardjo mengungkapkan bahwa definsi
ilmu politik tidak akan bisa lepas dari hal-hal berikut :
1.
Negara
2.
Kekuasaan
3.
Pengambilan
keputusan
4.
Kebijakan
publik
5.
Distribusi/pembagian
alokasi
Menurut Budiardjo
bahwa titik utama politik terdapat pada Negara, yaitu lembaga-lemabaga negara
serta bentuk dan fungsi lembaga-lembaga negara, dan bagaiamana lembaga-lembaga
negara menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Kemudian sejauh mana
lembaga-lembaga negara dapat terlibat dalam kehidupan bermasyarakat, dan
bagaimana lembaga-lembaga negara dapat mewujudkan tujuan negara yang telah
ditetapakan dan yang lainya. Sehingga negara dan lembaga-lembaga pendukungnya
menjadi pembahasan inti dari ilmu politik.
Selanjutnya,
kekuasaan juga menjadi objek kajian ilmu politik. Sejauh mana kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau golongan, kemudian menggerakannya
sesuai dengan keinginan yang berkuasa. Sehingga dalam ilmu politik dibicarakan
bagaimana cara memperoleh kekuasaan, cara menggunakan kekuasaan, dan cara
mempertahankan kekuasaan.
Pengambilan
keputusanpun menjadi objek kajian ilmu politik, karena pengambilan keputusan
yang akan menelurkan kebijakan yang berlaku bagi semua (kebijakan publik).
Pengambilan keputusan merupakan proses dimana terdapat banyak pilihan, terdapat
banyak perdebatan dengan argumen yang bebeda. Sehingga setelah semua itu
dilewti maka akan lahirlah kebijakan publik dalam rangka mengatur hermonisasi
antara negara dengan warga negaranya.
Kebijakan publik
atau disebut juga dengan public policy merupakan kebijakan bagi semua yang harus
berjalan di atas kebaikan bersama. Selanjutnya distribusi atau alokasi. Menurut
Budiardjo, distribusi dan alokasi di sini dimaksudkan pentransferan nilai-nilai
yang dikenal dengan konsep budaya politik. Agar masyarakat memahami secara utuh
konsep politik dan tidak hanya memandang politik sebagai usaha mencari,
merebut, menjalankan dan mempertahankan kekuasaan semata. Sehingga konflik
horisontal bisa ditekan ke titik terendah, bahkan bisa dihilangkan tanpa ada
bekas. Jadi distribusi dan pengalokasian nilai-nilai politik harus menyentuh
masyarakat akar rumput dan mereka akan memahami hakikat politik secra utuh.
Oleh sebab itu,
definisi politik bisa beragam tergantung dari prespektif mana kita
memandangnya. Dengan berlandaskan pada uraian Aristoteles.
1 comments:
Write commentsmantap, postingannya bermanfaat sekali, thanks for sharing
ReplyEmoticonEmoticon